Jenis (Varietas) dan Klon
Kumpulan tumbuhan yang termasuk
dalam satu spesies dan dihasilkan dari pembiakan generative disebut jenis.
Namun, apabila kumpulan tumbuhan tersebut dihasilkan dari pembiakan vegetative,
maka disebut klon. Tanaman jahe, biasanya diperbanyak secara vegetative
dengan rimpang-rimpangnya, sehingga pemberian nama jenis atau varietasnya
disebut klon.
Jenis atau varietas jahe yang
berkembang di Indonesia dibedakan atas 3 klon berdasarkan ukuran, bentuk dan
warna rimpangnya. Ketiga klon jahe tersebut adalah sebagai berikut.
a) Nama lain atau nama daerah
Di Jawa Barat, jahe putih besar
disebut sebagai jahe badak, sedangkan di Sumatra dikenal sebagai jahe gajah. Di
Kuningan, jahe ini dikenal sebagai klon ganyong dan lempung. Di beberapa daerah
lain, sering disebut sebagai jahe kuning. Di India, penyebutan jahe ini selain
menurut nama setempat, juga menurut nama daerah asalnya, sehingga dikenal
klon-klon spesifik, misalnya klon Rio de Jeneiro, Nadia, China, Mara Maran,
dll.
b)
Ciri-ciri rimpang
Jahe putih besar ditandai dengan
ukuran rimpang yang besar, lebih besar daripada klon-klon lainnya. Berwarna
kuning muda atau kuning, berserat halus dan sedikit. Beraroma maupun berasa
kurang tajam. Jahe ini pada umumnya dimanfaatkan sebagai bahan baku makanan dan
minuman.
2. Jahe Putih Kecil
a) Nama lain atau nama daerah
Jahe putih kecil sering disebut
sebagai jahe putih atau jahe emprit.
b)
Ciri-ciri rimpang
Jahe ini ditandai dengan ukuran
rimpang yang termasuk kategori sedang, dengan bentuk agak pipih. Berwarna
putih, berserat lembut, dan beraroma serta tajam. Jahe ini pada umumnya
dimanfaatkan sebagai bahan baku makanan dan minuman.
3. Jahe Merah
a) Nama lain atau nama daerah
Jahe merah sering disebut sebagai
jahe sunti.
b)
Ciri-ciri rimpang
Jahe merah dikenal dengan ukuran
rmpang yang kecil. Berwarna merah jungga, berserat kasar, beraroma serta berasa
sangat tajam (pedas). Jahe merah pada umumnya dimanfaatkan sebagai bahan baku
obat-obatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar